Jumat, 20 Desember 2019

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran


Materi Ajar Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Kelas X SMA






Dosen Pengampu        : Ika Septianan, S.pd., M.pd.
Nama                          : Dyah Sulistyaning Wahyu Fitriyani
NPM                           : 18410057
Blog Ini dibuat untuk memenuhi tugas meta kuliah Sumber Belajar dan Media Pembelajaran semester 3 tahun 2019/2020




Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, blog materi ajar Bahasa Indonesia dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Septiana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen mata kuliah Sumber Belajar dan Media Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini.

Semoga materi ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi ajar Bahasa Indonesia SMP. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa blog ini masih jauh dari kata sempurna.

Semarang, 21 Desember 2019




A.    Kompetensi Inti (KI)
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.    Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
3.6.1.    Mengidentifikasi struktur (bagian-bagian teks) dan kebahasaan teks anekdot
3.6.2.    Menguraikan hasil analisa data dan informasi tentang struktur dan kebahasaan teks anekdot
3.6.3.    Menyimpulkan hasil analisa data dan informasi tentang struktur dan kebahasaan teks anekdot
4.6.    Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
4.6.1.    Menyusun kembali teks anekdot  dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
4.6.2.    Mempresentasikan hasil kerja yang telah disusun sesuai dengan struktur dan kebahasaan
4.6.3.    Menanggapi dan merevisi teks anekdot yang telah disusun dengan struktur dan kebahasaan

C.    Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikut proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1.    Agar peserta didik dapat mengetahui tentang struktur dan kebahasaan dalam teks anekdot dan dapat menguraikan struktur teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan dengan benar
2.    Setelah pembelajaran selesai, peserta didik mampu menciptakan kembali teks anekdot dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan baik lisan maupun tulisan dengan benar

D.     Metode / Model
           1.      Metode      : Diskusi Kelompok
           2.      Model        : Cooperative Learning

Langkah-langkah dalam Cooperative Learning
Langkah
Indikator
Tingkah Laku Guru
Langkah 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
Langkah 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa
Langkah 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menginformasikan pengelompokan siswa
Langkah 4
Membimbing kelompok belajar
Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompokkelompok belajar
Langkah 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah  dilaksanakan
Langkah 6
Memberikan penghargaan
Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.


E.     Peta Konsep
 Teks Anekdot

                   1. Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
a.       Struktur teks anekdot
b.      Kebahasaan teks anekdot
                  2. Penyusunan dan Penceritaan Teks Anekdot
a.       Penyajian ulang teks anekdot
b.      Penyusunan teks anekdot
c.       Penceritaan teks anekdot



F.     Materi Pembelajaran
1.  Struktur Teks Anekdot
a. Abstraksi : Bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
b. Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail dibagian ini.
c. Krisis : Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
d. Reaksi : Bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
e. Koda : Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
2. Kebahasaan dalam Teks Anekdot
a. Menggunakan kata keterangan waktu lampau
b. Menggunakan kata penghubung
c. Terdapat penggunaan kata kerja
d. Urutan peristiwa berdasarkan waktu
e. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
3.      Menceritakan Teks Anekdot dengan Pola Berbeda
4.      Menyusun Teks Anekdot
5.      Menceritakan Teks Anekdot secara Lisan

G.    Soal (Penilaian Pembelajaran)
Pilihan Ganda
1. Struktur teks anekdot yang tepat, yaitu....
A. Abstraksi – Koda – Orientasi – Krisis – Reaksi
B. Orientasi – Abstraksi – Reaksi – Krisis – Koda
C. Abstraksi – Orientasi – Krisis – Reaksi – Koda
D. Koda – Reaksi – Krisis – Orientasi – Abstraksi
E. Reaksi – Abstraksi – Krisis – Orientasi – Koda

Teks bacaan untuk nomor 2 dan 3
KUHP Dalam Anekdot
Seoraang dosen Fakultas Hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja. Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak Dosen. ”Apa kepanjangan KUHP Pak?” Pak Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi,” pinta Pak Dosen. Dengan tegas ahmad mejawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak...!” Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan Pak Dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad. “ Saudara Ahmad, dari mana saudara tahu jawaban itu?” dasar Ahmad, pertanyaan Pak Dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak....?”. Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
2.  Pada teks bacaan diatas tentukanlah pada paragraf berapakah yang termasuk struktur teks abstraksi, adalah...
a. Paragraf 1
b. Paragraf 2
c. Paragraf 3
d. Paragraf 4
e. Paragraf 1-2-3

3.   Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak Dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta Pak Dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak ...!”
Kutipan paragraf diatas merupakan salah satu bagian dari struktur teks anekdot, yaitu....
A.      Abstraksi
B.       Krisis
C.       Koda
D.      Reaksi
E.       Orientasi

4.   Bacalah susunan teks anekdot berikut ini dengan saksama!
(1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu sipengarang.
(2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar dan terbitkan seluruh ceritanya.”
(3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. Lalu kita terkenal karena menulis artikel kita sendiri.”
(4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima sebuah artikel yang agak buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus.
Susunan potongan-potongan teks yang tepat hingga menjadi anekdot yang utuh dan padat adalah ….
A. (4)-(1)-(2)-(3)
B. (4)-(3)-(1)-(2)
C. (4)-(2)-(3)-(1)
D. (4)-(2)-(1)-(3)
E. (4)-(3)-(2)-(1)

5.   Perhatikan teks anekdot berikut!
Seorang tua tengah menggembalakan keledainya dipadang rumput, tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan beberapa tentara musuh. “Cepat larinya,” teriak si Tua itu si keledai, “Jangan sampai mereka menangkap kita.” Tetapi si keledai tetap kalem berjalan. “Katakan,” ujar si keledai, “Jika jatuh ke tangan musuh apa aku harus membawa beban dobel?” “Kukira tidak,” jawab si Tua. “Lalu apa peduliku dengan siapa yang akan ku layani? Toh bebanku sama saja.” Si Tua pun berlari meninggalkan keledai.
Konjungsi yang digunakan pada teks tersebut adalah….
a. Tetapi dan sedangkan
b. Sedangkan dan tiba-tiba
c. Tetapi dan namun
d. Tiba-tiba dan meskipun

Esay
1. Sebutkan dan jelaskan struktur teks anekdot!
2. Perhatikan teks anekdot berikut!
KUHP Dalam Anekdot
Seoraang dosen Fakultas Hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja. Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak Dosen. ”Apa kepanjangan KUHP Pak?” Pak Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi,” pinta Pak Dosen. Dengan tegas ahmad mejawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak...!” Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan Pak Dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad. “ Saudara Ahmad, dari mana saudara tahu jawaban itu?” dasar Ahmad, pertanyaan Pak Dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak....?”. Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Siapakah partisipan yang digambarkan dalam KUHP dalam anekdot?

Teks anekdot berikut untuk soal nomor 3-5.
Hanya Komisi
Seorang pejabat yang korup akhirnya meninggal dunia. Malaikat pun bertanya tentang kesalahan yang pernah dibuat semasa hidup. “Coba jelaskan kesalahan yang pernah Anda perbuat dalam hidup Anda” tanya malaikat. “Memang ada kesalahan yang sepertinya agak salah, tetapi hanya kekeliruan saja.” Kata si pejabat. “Maksud Anda? Jangan berbelit-belit” kata malaikat. “Saya dituduh korupsi. Di mata banyak orang sepertinya memang korupsi. Apakah itu layak disebut kesalahan?” Malaikat pun bingung. Bagaimana si pejabat tidak dapat membedakan korupsi ataupun tidak?

3. Tentukan struktur teks anekdot tersebut!
4. Ceritakan kembali teks anekdot tersebut dengan bahasa anda sendiri!
5. Buatlah teks anekdot yang menggambarkan situasi lucu, konyol di lingkungan sekolah kalian.

Jawaban
        1. Struktur Teks Anekdot
a.       Abstraksi : Bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
b.      Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail dibagian ini.
c.       Krisis : Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
d.      Reaksi : Bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
e.       Koda : Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
        2. Partisipan yang digambarkan adalah Ahmad.
        3. a. Abstraksi : Seorang pejabat yang korup akhirnya meninggal dunia.
    b. Orientasi : Malaikat pun bertanya tentang kesalahan yang pernah dibuat  semasa hidup. “Coba  jelaskan kesalahan yang pernah Anda perbuat dalam hidup Anda” tanya malaikat.
     c. Krisis : “Memang ada kesalahan yang sepertinya agak salah, tetapi hanya kekeliruan saja.” Kata si pejabat. “Maksud Anda? Jangan berbelit-belit” kata malaikat. “Saya dituduh korupsi. Di mata banyak orang sepertinya memang korupsi. Apakah itu layak disebut kesalahan?”
    d. Koda : Malaikat pun bingung. Bagaimana si pejabat tidak dapat membedakan korupsi ataupun tidak? 
4. 
5.

Daftar Pustaka

Uti Darmawati, Y Budi Artati. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Mata Pelajaran Wajib.
Yogyakarta: Penerbit Intan Pariwara




Tidak ada komentar:

Posting Komentar